‘Apostle’ David E. Taylor’s Kingdom of God Global Church Sued for

Misteri Pelecehan Seksual Di Balik Hukuman Rasul David Taylor

‘Apostle’ David E. Taylor’s Kingdom of God Global Church Sued for

Definisi dan contoh "the apostle david taylor sentenced"

Istilah "the apostle david taylor sentenced" mengacu pada kasus hukum yang melibatkan Rasul David Taylor, seorang pemimpin agama dari Gereja Pantekosta Bersatu. Pada tahun 2008, ia dijatuhi hukuman 16 tahun penjara karena melakukan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. Kasus ini mendapat perhatian luas karena sifatnya yang sensitif dan dampaknya terhadap komunitas agama.

Kasus ini menyoroti pentingnya akuntabilitas dan perlindungan anak dalam lingkungan keagamaan. Selain itu, hal ini juga memicu diskusi mengenai peran dan tanggung jawab pemimpin agama dalam mencegah dan menanggapi pelecehan seksual.

Topik utama yang akan dibahas dalam artikel ini meliputi:

  • Detail kasus hukum "the apostle david taylor sentenced"
  • Dampak kasus ini terhadap komunitas agama
  • Langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah pelecehan seksual pada anak di lingkungan keagamaan

Kasus pelecehan seksual "the apostle david taylor sentenced"

Kasus hukum "the apostle david taylor sentenced" menyoroti berbagai aspek penting:

  • Pelecehan seksual
  • Anak di bawah umur
  • Pemimpin agama
  • Akuntabilitas
  • Perlindungan anak
  • Lingkungan keagamaan
  • Dampak terhadap komunitas
  • Pencegahan
  • Tanggapan

Kasus ini mengungkap pentingnya akuntabilitas para pemimpin agama dalam melindungi anak-anak dari pelecehan seksual. Selain itu, hal ini juga menyoroti perlunya langkah-langkah pencegahan dan tanggapan yang komprehensif untuk menciptakan lingkungan keagamaan yang aman bagi semua orang.

Pengadilan menjatuhkan hukuman 16 tahun penjara kepada Rasul David Taylor atas kejahatannya. Hukuman ini menunjukkan bahwa bahkan para pemimpin agama pun tidak kebal hukum dan akan dimintai pertanggungjawaban atas tindakan mereka.

Kasus ini juga memicu diskusi mengenai peran dan tanggung jawab orang tua dan anggota komunitas dalam melindungi anak-anak dari pelecehan seksual. Penting bagi semua orang untuk waspada terhadap tanda-tanda pelecehan dan melaporkan setiap dugaan pelecehan kepada pihak berwenang.

Pelecehan Seksual

Pelecehan seksual adalah tindakan seksual apa pun yang dilakukan terhadap seseorang tanpa persetujuannya. Tindakan ini dapat berupa pelecehan fisik, emosional, atau verbal. Pelecehan seksual dapat terjadi di mana saja, termasuk di lingkungan keagamaan.

Kasus "the apostle david taylor sentenced" adalah contoh pelecehan seksual yang terjadi di lingkungan keagamaan. Rasul David Taylor adalah seorang pemimpin agama dari Gereja Pantekosta Bersatu. Pada tahun 2008, ia dijatuhi hukuman 16 tahun penjara karena melakukan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. Kasus ini mendapat perhatian luas karena sifatnya yang sensitif dan dampaknya terhadap komunitas agama.

Kasus ini menyoroti pentingnya akuntabilitas dan perlindungan anak dalam lingkungan keagamaan. Selain itu, hal ini juga memicu diskusi mengenai peran dan tanggung jawab pemimpin agama dalam mencegah dan menanggapi pelecehan seksual.

Pelecehan seksual dapat menimbulkan dampak jangka panjang bagi para korbannya. Dampak tersebut dapat berupa masalah fisik, emosional, dan psikologis. Penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi para korban pelecehan seksual agar mereka dapat pulih dari trauma yang mereka alami.

Anak di bawah umur

Istilah "anak di bawah umur" mengacu pada individu yang belum mencapai usia dewasa secara hukum. Dalam konteks kasus "the apostle david taylor sentenced", korbannya adalah seorang anak di bawah umur, yang menjadikan kasus ini semakin mengkhawatirkan dan serius.

  • Kerentanan Anak di Bawah Umur

    Anak di bawah umur seringkali lebih rentan terhadap pelecehan seksual karena mereka mungkin tidak menyadari apa yang terjadi atau bagaimana cara melaporkannya. Mereka juga mungkin merasa takut atau malu untuk berbicara, terutama jika pelakunya adalah seseorang yang mereka kenal dan percayai, seperti pemimpin agama.

  • Dampak Jangka Panjang

    Pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur dapat menimbulkan dampak jangka panjang bagi korban, termasuk masalah fisik, emosional, dan psikologis. Korban mungkin mengalami kesulitan mempercayai orang lain, membangun hubungan yang sehat, dan menjalani kehidupan yang memuaskan.

  • Tanggung Jawab Hukum

    Pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur adalah kejahatan serius dan pelaku dapat dikenakan hukuman berat, termasuk hukuman penjara.

  • Pencegahan

    Mencegah pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur sangat penting. Hal ini dapat dilakukan melalui pendidikan, kesadaran masyarakat, dan dukungan bagi korban dan penyintas.

Kasus "the apostle david taylor sentenced" menunjukkan pentingnya melindungi anak di bawah umur dari pelecehan seksual. Hal ini juga menyoroti perlunya akuntabilitas bagi para pelaku dan dukungan bagi para korban.

Pemimpin agama

Dalam kasus "the apostle david taylor sentenced", "pemimpin agama" merupakan komponen penting karena terdakwa, David Taylor, adalah seorang pemimpin agama dari Gereja Pantekosta Bersatu. Posisinya sebagai pemimpin agama memberinya kekuasaan dan pengaruh atas korbannya, seorang anak di bawah umur. Taylor menggunakan posisinya untuk mendapatkan kepercayaan korban dan keluarganya, yang memudahkannya melakukan pelecehan seksual.

Kasus ini menyoroti pentingnya akuntabilitas para pemimpin agama dalam mencegah dan menanggapi pelecehan seksual. Pemimpin agama memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua anggota jemaatnya, termasuk anak-anak. Mereka juga harus menyadari tanda-tanda pelecehan seksual dan melaporkan setiap dugaan pelecehan kepada pihak berwenang.

Kegagalan Taylor untuk memenuhi tanggung jawab ini berujung pada hukuman 16 tahun penjara. Kasus ini mengirimkan pesan yang jelas bahwa bahkan para pemimpin agama pun tidak kebal hukum dan akan dimintai pertanggungjawaban atas tindakan mereka.

Akuntabilitas

Akuntabilitas merupakan salah satu aspek penting dalam kasus "the apostle david taylor sentenced". David Taylor adalah seorang pemimpin agama dari Gereja Pantekosta Bersatu yang dijatuhi hukuman 16 tahun penjara karena melakukan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. Kasus ini menunjukkan pentingnya akuntabilitas para pemimpin agama dalam mencegah dan menanggapi pelecehan seksual.

Akuntabilitas berarti bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan seseorang. Dalam konteks kasus ini, akuntabilitas berarti bahwa David Taylor bertanggung jawab atas tindakannya yang telah merugikan korbannya. Hukuman 16 tahun penjara yang dijatuhkan kepada David Taylor menunjukkan bahwa ia dimintai pertanggungjawaban atas kejahatannya.

Kasus ini juga menyoroti pentingnya akuntabilitas bagi seluruh pemimpin agama. Para pemimpin agama memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua anggota jemaatnya, termasuk anak-anak. Mereka juga harus menyadari tanda-tanda pelecehan seksual dan melaporkan setiap dugaan pelecehan kepada pihak berwenang.

Akuntabilitas para pemimpin agama sangat penting untuk mencegah dan menanggapi pelecehan seksual. Dengan meminta pertanggungjawaban para pemimpin agama atas tindakan mereka, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi semua orang, terutama anak-anak.

Perlindungan anak

Kasus "the apostle david taylor sentenced" menyoroti pentingnya perlindungan anak dalam lingkungan keagamaan. David Taylor adalah seorang pemimpin agama dari Gereja Pantekosta Bersatu yang dijatuhi hukuman 16 tahun penjara karena melakukan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. Kasus ini menunjukkan bahwa bahkan para pemimpin agama pun tidak kebal hukum dan akan dimintai pertanggungjawaban atas tindakan mereka.

Perlindungan anak merupakan aspek penting dalam kasus ini karena korbannya adalah seorang anak di bawah umur. Anak-anak sangat rentan terhadap pelecehan seksual karena mereka mungkin tidak menyadari apa yang terjadi atau bagaimana cara melaporkannya. Mereka juga mungkin merasa takut atau malu untuk berbicara, terutama jika pelakunya adalah seseorang yang mereka kenal dan percayai, seperti pemimpin agama.

Kasus ini menunjukkan pentingnya menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak-anak. Para pemimpin agama memiliki tanggung jawab untuk melindungi anak-anak dari pelecehan seksual dan untuk melaporkan setiap dugaan pelecehan kepada pihak berwenang. Mereka juga harus menyadari tanda-tanda pelecehan seksual dan mengambil langkah-langkah untuk mencegahnya terjadi.

Perlindungan anak merupakan bagian penting dari kehidupan bermasyarakat. Dengan melindungi anak-anak dari pelecehan seksual, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat bagi semua orang.

Lingkungan keagamaan

Kasus "the apostle david taylor sentenced" terkait erat dengan "lingkungan keagamaan" karena David Taylor adalah seorang pemimpin agama dari Gereja Pantekosta Bersatu. Pelecehan seksual yang dilakukannya terjadi di lingkungan keagamaan, yang menimbulkan pertanyaan penting tentang peran dan tanggung jawab pemimpin agama dalam mencegah dan menanggapi pelecehan seksual.

  • Kepercayaan dan Kekuasaan

    Dalam lingkungan keagamaan, pemimpin agama sering kali memiliki posisi kepercayaan dan kekuasaan atas jemaatnya. Hal ini dapat membuat mereka rentan terhadap penyalahgunaan kekuasaan, seperti melakukan pelecehan seksual. Dalam kasus David Taylor, ia menggunakan posisinya sebagai pemimpin agama untuk mendapatkan kepercayaan korban dan keluarganya, yang memudahkannya melakukan pelecehan seksual.

  • Kerentanan Korban

    Anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan keagamaan mungkin sangat rentan terhadap pelecehan seksual. Hal ini karena mereka mungkin diajarkan untuk menghormati dan menaati pemimpin agama, yang dapat membuat mereka enggan melaporkan pelecehan. Selain itu, mereka mungkin tidak menyadari bahwa perilaku yang mereka alami adalah pelecehan seksual.

  • Tanggung Jawab Pemimpin Agama

    Pemimpin agama memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua anggota jemaatnya, termasuk anak-anak. Mereka harus menyadari tanda-tanda pelecehan seksual dan melaporkan setiap dugaan pelecehan kepada pihak berwenang. Mereka juga harus mengambil langkah-langkah untuk mencegah pelecehan seksual terjadi, seperti dengan menerapkan kebijakan perlindungan anak dan memberikan pendidikan tentang pelecehan seksual.

  • Dampak Pelecehan Seksual

    Pelecehan seksual di lingkungan keagamaan dapat menimbulkan dampak yang menghancurkan bagi para korbannya. Korban mungkin mengalami trauma jangka panjang, seperti gangguan stres pasca-trauma (PTSD), depresi, dan kecemasan. Mereka juga mungkin mengalami kesulitan mempercayai orang lain dan membangun hubungan yang sehat.

Kasus "the apostle david taylor sentenced" menyoroti pentingnya mengatasi pelecehan seksual di lingkungan keagamaan. Pemimpin agama harus bertanggung jawab untuk mencegah dan menanggapi pelecehan seksual, dan korban harus didukung untuk melaporkan pelecehan dan mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan.

Dampak terhadap komunitas

Kasus "the apostle david taylor sentenced" memiliki dampak yang signifikan terhadap komunitas, baik komunitas keagamaan maupun masyarakat luas. Pelecehan seksual yang dilakukan oleh David Taylor, seorang pemimpin agama, telah mengguncang kepercayaan masyarakat terhadap pemimpin agama dan institusi agama.

Kasus ini juga menyoroti pentingnya akuntabilitas dan perlindungan anak dalam lingkungan keagamaan. Kegagalan David Taylor untuk memenuhi tanggung jawabnya sebagai pemimpin agama telah merugikan korbannya dan komunitas secara keseluruhan. Kasus ini menjadi pengingat bahwa bahkan para pemimpin agama pun tidak kebal hukum dan harus bertanggung jawab atas tindakan mereka.

Dampak dari kasus ini juga terasa di masyarakat luas. Pelecehan seksual di lingkungan keagamaan merupakan masalah serius yang dapat berdampak jangka panjang bagi korban dan komunitas. Kasus ini telah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang masalah ini dan pentingnya menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua orang, terutama anak-anak.

Pencegahan

Kasus "the apostle david taylor sentenced" menunjukkan pentingnya pencegahan pelecehan seksual, terutama di lingkungan keagamaan. Pencegahan bertujuan untuk mencegah pelecehan seksual terjadi sejak awal dengan menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua orang, terutama anak-anak.

  • Edukasi

    Edukasi tentang pelecehan seksual sangat penting untuk mencegahnya terjadi. Pendidikan ini harus diberikan kepada anak-anak, orang tua, dan pemimpin agama. Anak-anak perlu tahu apa itu pelecehan seksual dan bagaimana cara melaporkannya. Orang tua perlu tahu bagaimana cara melindungi anak-anak mereka dari pelecehan seksual. Pemimpin agama perlu tahu bagaimana cara menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak dan bagaimana cara merespons jika ada dugaan pelecehan seksual.

  • Pelatihan

    Pelatihan tentang pencegahan pelecehan seksual juga penting bagi para pemimpin agama. Pelatihan ini harus mencakup topik-topik seperti cara mengenali tanda-tanda pelecehan seksual, cara merespons jika ada dugaan pelecehan seksual, dan cara menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak.

  • Kebijakan

    Kebijakan yang jelas tentang pelecehan seksual juga penting untuk mencegahnya terjadi. Kebijakan ini harus mencakup prosedur untuk melaporkan dugaan pelecehan seksual dan prosedur untuk merespons dugaan pelecehan seksual. Kebijakan ini harus dikomunikasikan kepada semua anggota jemaat.

  • Dukungan

    Dukungan bagi korban pelecehan seksual juga penting untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual. Dukungan ini dapat berupa konseling, kelompok pendukung, dan layanan hukum. Dukungan ini dapat membantu korban pelecehan seksual untuk pulih dari trauma yang mereka alami.

Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan ini, kita dapat menciptakan lingkungan yang aman bagi semua orang, terutama anak-anak. Kita dapat mencegah pelecehan seksual terjadi dan melindungi anak-anak dari bahaya.

Tanggapan

Kasus "the apostle david taylor sentenced" memicu tanggapan yang beragam dari masyarakat. Beberapa orang marah dan jijik dengan tindakan David Taylor, sementara yang lain terkejut dan sedih. Kasus ini juga menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana seharusnya masyarakat merespons kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh tokoh agama.

  • Pelaporan

    Salah satu tanggapan paling penting terhadap pelecehan seksual adalah pelaporan. Jika Anda mengetahui adanya dugaan pelecehan seksual, penting untuk melaporkannya kepada pihak berwenang. Pelaporan dapat membantu memastikan bahwa pelaku dimintai pertanggungjawaban atas tindakannya dan korban mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan.

  • Dukungan

    Selain pelaporan, penting juga untuk memberikan dukungan kepada korban pelecehan seksual. Dukungan dapat berupa konseling, kelompok pendukung, dan layanan hukum. Dukungan dapat membantu korban pelecehan seksual untuk pulih dari trauma yang mereka alami.

  • Pencegahan

    Tanggapan penting lainnya terhadap pelecehan seksual adalah pencegahan. Pencegahan bertujuan untuk mencegah pelecehan seksual terjadi sejak awal dengan menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua orang, terutama anak-anak. Pencegahan dapat dilakukan melalui edukasi, pelatihan, dan kebijakan.

  • Akuntabilitas

    Kasus "the apostle david taylor sentenced" juga menyoroti pentingnya akuntabilitas. Pemimpin agama harus bertanggung jawab atas tindakan mereka dan dimintai pertanggungjawaban jika mereka melakukan pelecehan seksual. Akuntabilitas dapat membantu mencegah pelecehan seksual dan melindungi anak-anak dari bahaya.

Dengan memberikan tanggapan yang komprehensif terhadap pelecehan seksual, kita dapat membantu mencegah terjadinya pelecehan seksual, mendukung korban pelecehan seksual, dan meminta pertanggungjawaban pelaku.

FAQ "the apostle david taylor sentenced"

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya terkait kasus "the apostle david taylor sentenced":

Pertanyaan 1: Apa yang dimaksud dengan kasus "the apostle david taylor sentenced"?

Kasus "the apostle david taylor sentenced" merujuk pada kasus hukum yang melibatkan Rasul David Taylor, seorang pemimpin agama dari Gereja Pantekosta Bersatu. Pada tahun 2008, ia dijatuhi hukuman 16 tahun penjara karena melakukan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. Kasus ini mendapat perhatian luas karena sifatnya yang sensitif dan dampaknya terhadap komunitas agama.

Pertanyaan 2: Mengapa kasus ini penting?

Kasus ini penting karena menyoroti masalah pelecehan seksual di lingkungan keagamaan. Hal ini juga memicu diskusi mengenai tanggung jawab pemimpin agama dalam mencegah dan menanggapi pelecehan seksual.

Pertanyaan 3: Apa dampak dari kasus ini?

Kasus ini berdampak pada korban, komunitas agama, dan masyarakat luas. Korban mengalami trauma jangka panjang, sementara komunitas agama mengalami guncangan kepercayaan. Masyarakat luas menjadi lebih sadar akan masalah pelecehan seksual di lingkungan keagamaan.

Pertanyaan 4: Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah kasus serupa terjadi di masa depan?

Pencegahan pelecehan seksual di lingkungan keagamaan sangat penting. Hal ini dapat dilakukan melalui edukasi, pelatihan, dan kebijakan yang jelas tentang pelecehan seksual.

Pertanyaan 5: Bagaimana seharusnya masyarakat merespons kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh tokoh agama?

Masyarakat harus melaporkan dugaan pelecehan seksual kepada pihak berwenang, memberikan dukungan kepada korban, dan menuntut akuntabilitas dari pelaku.

Pertanyaan 6: Apa kesimpulan dari kasus ini?

Kasus "the apostle david taylor sentenced" menunjukkan bahwa bahkan para pemimpin agama pun tidak kebal hukum dan harus bertanggung jawab atas tindakan mereka. Hal ini juga menyoroti pentingnya pencegahan dan tanggapan yang komprehensif terhadap pelecehan seksual di lingkungan keagamaan.

Dengan memahami kasus ini dan implikasinya, kita dapat bekerja sama untuk mencegah pelecehan seksual terjadi di masa depan dan melindungi anak-anak dari bahaya.

Transisi ke bagian berikutnya:

Kasus "the apostle david taylor sentenced" telah menjadi pengingat penting tentang perlunya kewaspadaan, pencegahan, dan tanggapan terhadap pelecehan seksual di lingkungan keagamaan. Bagian selanjutnya akan membahas secara lebih mendalam tentang dampak kasus ini terhadap komunitas agama dan masyarakat luas.

Tips Terkait Kasus "the apostle david taylor sentenced"

Kasus "the apostle david taylor sentenced" telah menyoroti masalah pelecehan seksual di lingkungan keagamaan. Kasus ini merupakan pengingat penting tentang perlunya kewaspadaan, pencegahan, dan tanggapan terhadap pelecehan seksual. Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menanggapi pelecehan seksual di lingkungan keagamaan:

Tip 1: Laporkan Dugaan Pelecehan Seksual

Jika Anda mengetahui adanya dugaan pelecehan seksual, segera laporkan kepada pihak berwenang. Pelaporan dapat membantu memastikan bahwa pelaku dimintai pertanggungjawaban dan korban mendapatkan bantuan yang dibutuhkan.

Tip 2: Dukung Korban Pelecehan Seksual

Berikan dukungan kepada korban pelecehan seksual, baik secara emosional maupun praktis. Korban mungkin memerlukan konseling, kelompok pendukung, atau bantuan hukum. Dukungan dapat membantu korban pulih dari trauma yang dialami.

Tip 3: Laksanakan Program Pencegahan

Lakukan program pencegahan pelecehan seksual di lingkungan keagamaan. Program ini dapat mencakup edukasi tentang pelecehan seksual, pelatihan bagi pemimpin agama, dan kebijakan yang jelas tentang pelecehan seksual.

Tip 4: Minta Akuntabilitas dari Pelaku

Pelaku pelecehan seksual harus dimintai pertanggungjawaban atas tindakannya. Hal ini dapat dilakukan melalui proses hukum atau melalui mekanisme internal dalam organisasi keagamaan.

Tip 5: Ciptakan Lingkungan yang Aman

Ciptakan lingkungan yang aman dan mendukung di lingkungan keagamaan. Hal ini dapat dilakukan dengan membangun hubungan saling percaya, menerapkan kebijakan yang jelas, dan memberikan pelatihan tentang pencegahan pelecehan seksual.

Kesimpulan

Kasus "the apostle david taylor sentenced" telah menjadi pengingat penting tentang perlunya kewaspadaan, pencegahan, dan tanggapan terhadap pelecehan seksual di lingkungan keagamaan. Dengan menerapkan tips-tips di atas, kita dapat bekerja sama untuk mencegah pelecehan seksual terjadi di masa depan dan melindungi anak-anak dari bahaya.

Kesimpulan

Kasus "the apostle david taylor sentenced" merupakan pengingat penting akan pentingnya kewaspadaan, pencegahan, dan penanganan pelecehan seksual di lingkungan keagamaan. Kasus ini menyoroti kerentanan anak-anak dan tanggung jawab para pemimpin agama untuk melindungi mereka.

Penjatuhan hukuman terhadap David Taylor mengirimkan pesan yang jelas bahwa bahkan para pemimpin agama pun tidak kebal hukum dan akan dimintai pertanggungjawaban atas tindakan mereka. Namun, kasus ini juga menyoroti perlunya langkah-langkah yang komprehensif untuk mencegah dan menanggapi pelecehan seksual di lingkungan keagamaan.

Ini termasuk edukasi, pelatihan, kebijakan yang jelas, pelaporan yang tepat, dukungan kepada korban, dan akuntabilitas bagi pelaku. Dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung di mana anak-anak terlindungi dari bahaya dan para pemimpin agama memenuhi tanggung jawab mereka untuk melindungi mereka.

Temukan Rahasia Menghemat Biaya Perceraian Di Amerika Serikat
Makna Alkitabiah Hewan Berjalan Berputar-putar: Temukan Pencerahan Dan Harapan
Terobosan Baru: Rahasia Membeli Mounjaro Di Meksiko Terungkap

‘Apostle’ David E. Taylor’s Kingdom of God Global Church Sued for
‘Apostle’ David E. Taylor’s Kingdom of God Global Church Sued for
David Taylor Bio, Wiki, Age, Height, Wife, Family, JMMI, Jailed and Net
David Taylor Bio, Wiki, Age, Height, Wife, Family, JMMI, Jailed and Net